Model dan Tren Baju Lebaran 2025 yang Nyaman dan Ramah Lingkungan

| Reading Time: 3 mins

Lebaran adalah hari yang selalu dinanti banyak umat muslim, selain menandakan berakhirnya bulan Ramadan, perayaan ini menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga, bermaaf-maafan, serta berbagi kebahagiaan. Memasuki pertengahan bulan Ramadan ini, sudah semakin banyak umat Islam di Indonesia yang sibuk mencari baju Lebaran. Tidak kalah pula, banyak brand modest wear yang sudah mengeluarkan koleksi khusus hari raya sejak awal Ramadan. Lebaran 2025 ini diprediksi akan menjadi perayaan yang penuh dengan inovasi dalam dunia modest wear. Tren baju lebaran 2025 kali ini akan mengedepankan kombinasi antara kenyamanan, keanggunan, serta kesadaran akan lingkungan.

Model-model yang diprediksi akan populer antara lain:

Siluet longgar dan flowy
Selain memenuhi kaidah dan nilai dalam agama Islam, siluet ini akan semakin digemari untuk model baju Lebaran 2025 yang simple dan elegan. Gamis dan kaftan dengan potongan longgar akan menjadi favorit, memberikan keleluasaan gerak dan kenyamanan sepanjang hari.

Sentuhan etnik modern
Detil-detil etnik seperti motif batik, tenun, berpadu dengan desain yang elegan akan menciptakan tampilan yang unik dan berkelas.

Warna-warna bumi
Umumnya baju Lebaran pasti didominasi oleh warna putih, yang menandakan kesucian. Namun palet warna seperti beige, cokelat mousse, hijau pastel, terakota akan mendominasi untuk memberikan kesan hangat dan natural.

Aksen renda dan embroidery
Renda dan embroidery mampu memberikan sentuhan mewah dan spesial yang identik dengan baju lebaran. Untuk Lebaran 2025, tren ini masih akan terus digemari oleh banyak perempuan.

Sarung modern
Kini sarung tidak lagi hanya menjadi pakaian tradisional, tetapi juga menjadi elemen fashion yang trendi. Sarung dengan motif-motif modern dan warna-warna yang beragam akan dipadukan dengan atasan atau kemeja yang stylish, menciptakan tampilan nyaman tapi tetap spesial untuk hari raya.

Pergeseran Menuju Mode Berkelanjutan dalam Modest Wear

Kesadaran akan dampak lingkungan dari industri fesyen semakin meningkat dan brand modest wear pun tidak ketinggalan dalam mengambil langkah-langkah menuju keberlanjutan. Ini bukan hanya sekedar tren tetapi juga merupakan komitmen untuk menciptakan industri fesyen yang lebih bertanggung jawab. Banyak brand modest wear kini mulai mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam setiap aspek bisnis merek, mulai dari pemilihan bahan baju hingga proses produksi.

Salah satu upaya untuk menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan adalah dalam pemilihan bahan. Bahan yang ramah lingkungan tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tapi juga memberikan kenyamanan dan kualitas yang optimal bagi konsumen. Selain itu, transparansi terhadap asal-usul bahan dan proses produksi juga penting untuk dilakukan, sehingga konsumen lebih teredukasi mengenai produk yang mereka beli dan mendukung komitmen brand-brand modest wear pada keberlanjutan. Ini terutama penting karena di momen spesial seperti hari raya, pembelian baju lebaran semakin meningkat.

Pilihan Terbaik Bahan Ramah Lingkungan

Viscose kini semakin digemari oleh para desainer dan produsen garmen sebagai bahan utama modest wear. Viscose dari APR, dihasilkan dari serat selulosa kayu yang diperoleh dari hutan tanaman industri yang dikelola secara bertanggung jawab. Sebagai bahan untuk modest wear, viscose dari APR memiliki beberapa keunggulan seperti:

  • Lembut dan nyaman
    Viscose memiliki tekstur yang lembut dan halus, memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan, bahkan saat di-layer sekalipun
  • Daya serap tinggi
    Viscose memiliki daya serap yang baik sehingga cocok untuk iklim tropis seperti di Indonesia, sehingga nyaman dan adem dikenakan sepanjang hari
  • Biodegradable dan produksi yang berkelanjutan
    Viscose APR dapat terurai secara alami di tanah, air dan laut serta memiliki sertifikasi kualitas dan berkelanjutan

Kolaborasi JFH dengan Modest Wear – Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan

Jakarta Fashion Hub (JFH), yang didukung oleh Asia Pacific Rayon (APR), berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri modest wear di Indonesia. JFH hadir sebagai creative hub yang dinamis, menyediakan ruang dan fasilitas bagi para desainer dan pelaku industri fashion untuk mengembangkan ide dan berkolaborasi. Mulai dari berkolaborasi brand-brand modest wear seperti Cotton in Lace, Geulis, Aruna Creative, Batik Trusmi, hingga merek sarung untuk pria seperti Gajah Duduk dan Syam Mawardah (Mutiara Nata), hingga mendukung pegelaran fashion seperti MUFFEST+ dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). Melalui kolaborasi-kolaborasi ini JFH mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan seperti viscose dari APR dan praktik produksi yang berkelanjutan.

JFH terus berupaya untuk menjadi pusat kolaborasi dan komunitas industri fashion serta mendorong inovasi dan pertumbuhan brand modest wear di Indonesia. Kamu seorang desainer, brand owners atau fashion student yang ingin merintis brand modest wear kamu? Gabung gratis di JFH untuk mendapatkan akses, koneksi, dan fasilitas yang kamu butuhkan untuk membuat brand kamu berkembang!

View more articles >